From Indonesia for Korea, a Kimbab indonesian style :)

Penghujung bulan Januari kemarin mas Wisnu pulang ke indonesia karena sekolah masternya selesai. Beliau sekolah di KAIST business school sejak 2 tahun yang lalu. Malam sebelum kepulangan, saya dengan sengaja berkunjung ke asrama beliau di Seoul. Alhamdulillah masih bisa bersua dan melepas beliau pada kepulangan penuh kebahagian yang sudah pasti dinanti-nantikan semua pihak ini. Saya jadi makin bersemangat untuk segera meraih master tahun ini. semoga urusan saya Allah permudah. amin.

Karena mas Wisnu berdomisli di Jakarta saya pun berniat menitipkan sesuatu untuk keluarga di jakarta. Saat kepulangan saya pada tanggal 18 desember hingga 15 januari 2011 kemarin, saya membawa kim (lembaran rumput laut) yang pada dasarnya merupakan “sisa” bekal perjalanan pulang yang tak sempat dihabiskan. Ternyata sekembali saya ke Korea, keluarga mengkabarkan kepada saya jikalau kim memiliki banyak peminat di rumah. Saya cukup takjub dengan informasi ini. Seorang senior yang lain pernah bercerita jikalau saat beliau membawa kim dalam jumlah yang banyak sebagai oleh-oleh tak satupun anggota keluarganya menunjukan indikasi menyukai apalagi menjadi penggemar setelahnya. tidak sama sekali. berdasarkan cerita itu, saya cukup terkejut tak kala pengakuan keluarga akan sosok kim ini saya terima. Dari cerita tersebutlah akhirnya saya kembali memasok kebutuhan kim bagi keluarga saya melalui mas wisnu.

Subhanallah, asyik juga loh ketika keluarga kita suka akan kim.

hay..hay…saya ingin sedikit berbagi perasaan berhubungan dengan kim sebagai oleh-oleh khas korea. Ada beberapa keuntungan ketika kim menjadi oleh-oleh dari korea.

1. Kim adalah salah satu makanan yang “diasumsikan” (melalui observasi dan diskusi pastinya)  halal dari sekian  banyak makanan yang meragukan kehalalannya bagi kita warga negara asing beragama islam. Perasaan was-was saat mengirim atau membawa kim sebagai oleh-oleh dari korea tidak akan ditemui.

2. Kim merupakan makanan yang dikemas dengan sangat simpel. Kim berupa lembaran tipis, jadi kita bisa menitipkan kim kepada sesiapa saja yang berkenan tanpa harus menyita banyak ruang dan tenaga mereka yang dititipkan. Hmmm, saya kira ini merupakan salah satu oleh-oleh yang memenuhi poin-poin syarat etika penitipan oleh-oleh kepada orang lain. 😀

3. Kim merupakan produk umun dan murah di korea. Sebagai seorang mahasiswa yang masih berstatus “kuli” professor, kata “murah” merupakan kata kunci favorit. Dengan demikian, kim bisa menjadikan pemenuh kebutuhan oleh-oleh bagi keluarga tanpa harus menimbulkan efek krisis moneter berkepanjangan bagi sang pengirim. selain itu, karena mudah didapat, kita tidak membutuhkan alokasi waktu khusus untuk membelinya. Kim bisa dibeli sembari kita berkunjung ke rumah saudara yang akan kita titipkan. :), pengalaman pribadi sekali.

4. dan terakhir. Menurut kabarnya, produk kim berbahan baku rumput laut ASELI indonesia. dengan membeli kim berarti kita turut menyukseskan perbisnisan rumput laut negara tercinta. untuk poin terakhir, kalau di dalam wikipedia, diakhir kalimatnya akan diberi tanda catatan kaki. Adapun catatan kakinya akan berbunyi “pernyataan ini membutuhkan referensi”…he..he..memang ini masih sebatas kabar burung, yang burung pembawa kabarnya pun hingga hari ini belum saya ketahui keberadaannya. jadi wajarkan jika saya tidak yakin benar akan keabsahan informasi ini.

ada yang memiliki pengalaman yang sama dan berkenan menambahkan seputar si KIM?. Monggo

***

akhirnya titipan saya untuk keluarga tercinta sampai dengan selamat. Saya berterima kasih sekali kepada mas Wisnu. Semoga Allah balas kebaikannya dengan kebaikkan yang berlipat. amin.

***

Hingga pada suatu hari, saya mendapat kiriman balik dari indonesia. Ups, khusus kiriman dari indonesia kali ini berupa soft copy alias file saja. Saya buka filenya dan ternyata salah satunya berupa foto dibawah ini:

Kimbab atau shusi (japan) from indonesia

wow…..keren juga hasilnya. sebuah hasil eksperimen yang luar biasa dari keluarga saya di indonesia.

apakah ini erarti mereka terkena HANLYU…semoga saja tidak, jika iya yang baik-baik saja. ambil yang baik buang yang buruk, mungkin menjadi harapan yang paling baik disaat ini. amin.

ups ternyata tidak juga. Mereka masih menyebutnya dengan nama Sushi, nama makanan sejenis yang berasal dari jepang. Berikut foto dan nama yang mereka buat sebagai watermark si foto:

Mereka namakan Shusi meskipun mereka menggunakan KIM 🙂

Sebuah kerja yang bagus. Apalagi jika ini bisa menjadi sebuah ladang bisnis baru :). atau seperti yang dikhabarkan terakhir dari keluarga kemarin seputar makanan ini

“Abang, kemarin adek buat lagi 2 roll KIM-nya. Kabetulan di rumah ada tamu. Asyiknya bisa berbagi”

alhamdulillah, bisa berbagi kesenangan untuk orang lain. Semoga saja rezeki kita mengalir dengan deras agar bisa terus meningkatkan kualitas berbagi dengan sesamanya. Amin.

One thought on “From Indonesia for Korea, a Kimbab indonesian style :)

  1. septirahmawati11 says:

    Aku baru tahu kalau korea mengambil rumput lautnya dr indonesia. Semoga indonesia bs membuat kim sendiri ya kak. Biar kita ga perlu beli kim ke korea.

Leave a comment